Advertisement

Promo November

Warga Pesisir Gunungkidul Diminta Waspadai Potensi Serangan Hewan Liar

David Kurniawan
Senin, 17 Juli 2023 - 12:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Warga Pesisir Gunungkidul Diminta Waspadai Potensi Serangan Hewan Liar Kondisi kambing yang selamat dari serangan hewan liar di Dusun Cak Bohol, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Senin (17/9/2018). - Harian Jogja/Herlambang Jati Kusumo

Advertisement

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL—Masyarakat di pesisir Gunungkidul diminta mewaspadai potensi serangan hewan liar terhadap ternak yang dipelihara. Hal ini sesuai dengan pengalaman yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, ancaman meningkat pada saat kemarau.

Lurah Girimulyo, Panggang, Sunu Raharjo mengatakan, wilayahnya menjadi salah satu lokasi terdampak serangan hewan liar. Adapun serangan menyasar ke hewan ternak yang dipelihara masyarakat di kawasan hutan atau ladang.

Advertisement

“Serangan banyak terjadi di musim kemarau,” katanya saat dihubungi, Senin (17/7/2023).

Menurut dia, untuk sekarang belum ada laporan hewan ternak menjadi korban seragan hewan liar. Namun demikian, di 2022 lalu ada sejumlah laporan delapan ekor kambing mati karena diserang hewan liar.

Baca juga: Sosok Budi Arie Setiadi yang Akan Dilantik Jokowi Jadi Menkominfo

“Cirinya hampir sama dengan luka gigit di bagian perut atau leher. Tapi, tidak sampai dimakan dagingnya,” katanya.

Sunu berharap meski belum ada serangan, warga tetap mewaspadai potensi ancaman hewan liar ini. Ia berpendapat, serangan banyak terjadi karena lokasi pemeliharaan yang jauh dari permukiman sehingga upaya pengawasan berkurang saat malam hari.

“Sudah menjadi kebiasaan warga memelihara ternak di ladang atau kawasan hutan agar mudah mencari pakan,” katanya.

Sunu menambahkan, untuk mengurangi risiko serangan, warga mengimbau memindahkan kandang mendekat ke rumah. Selain itu, juga ada upaya mengoptimalkan peran dari jaga warga dalam kegiatan keamanan dan ketertiban lingkungan masyarakat.

“Keberadaan jaga warga bisa sangat membantu, makanya kami terus upayakan sosialisasi ke masyarakat,” katanya.

Lurah Purwodadi, Tepus, Sagiyanto mengatakan, sejak beberapa tahun terakhir tidak ada laporan ternak mati karena serangan hewan liar. Meski demikian, ia meminta kepada warga untuk tetap waspada karena saat kemarau ancaman bisa terjadi sewaktu-waktu.

“Kalau dulu ada yang mencapai puluhan kambing mati karena digigit hewan liar, tapi sekarang Alhamdulillah masih nihil,” katanya.

Untuk mengurangi risiko serangan hewan liar, ia meminta kepada masyarakat memindahkan kandang mendekat ke permukiman sehingga pengawasan lebih mudah. “Kalau tidak mau, maka bisa memperkuat area kandang sehingga tidak mudah dibobol. Tapi, ini masih ada risiko karena paling aman ternak dibawa pulang dan tidak dipelihara di hutan,” katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terbaru

Advertisement

Advertisement

Harian Jogja
Indonesia Menuju Ibu Kota Budaya Dunia

Indonesia Menuju Ibu Kota Budaya Dunia

Jogjapolitan | 8 hours ago

Advertisement

Berita Pilihan

Advertisement

alt

KPK Tetapkan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah Jadi Tersangka Pemerasan dan Gratifikasi

News
| Senin, 25 November 2024, 00:57 WIB

Advertisement

alt

Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism

Wisata
| Selasa, 19 November 2024, 08:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement